Senin, (22/07/2024) Tepatnya pada pukul 14.00, mahasiswa dari Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) Kelompok 1 Universitas Djuanda dengan Dosen Pendamping Lapangan Ibu Chandra Ayu Pramestidewi, S.Pt., MM melakukan kunjungan ke salah satu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang khusus memproduksi keripik bawang di Desa Bojong Genteng. 

Desa Bojong Genteng, yang dikenal dengan berbagai potensi lokalnya, menjadi rumah bagi beberapa UMKM yang tidak hanya memproduksi makanan, tetapi juga kerajinan tangan. 

Dalam kesempatan ini, mahasiswa PkM berinteraksi langsung dengan pengelola UMKM, mengamati proses produksi keripik bawang, dan mendalami lebih jauh mengenai tantangan serta peluang yang dihadapi oleh para pelaku usaha di desa tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan praktis bagi mahasiswa sekaligus mendukung pengembangan usaha lokal di kawasan tersebut .


Dalam rangka kunjungan mereka ke berbagai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) dari Universitas Djuanda mengunjungi salah satu UMKM yang secara khusus bergerak dalam produksi keripik bawang. 

UMKM tersebut dikelola oleh Ibu Eno dan terletak di Dusun Manis, RT/RW 02/01, Desa Bojong Genteng. Selama kunjungan ini, para mahasiswa tidak hanya mengeksplorasi proses produksi keripik bawang yang dimiliki oleh Ibu Eno, tetapi juga mendapatkan wawasan mendalam tentang strategi pemasaran, manajemen usaha, serta tantangan yang dihadapi oleh Ibu Eno dalam menjalankan usahanya di tingkat lokal. 

Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya mahasiswa untuk memahami lebih baik dinamika UMKM serta memberikan dukungan praktis yang bermanfaat bagi pengembangan usaha di komunitas tersebut.

Pada awalnya, Ibu Eno memulai pembuatan keripik bawang sebagai kegiatan sampingan untuk mengisi waktu luang di sela-sela kesibukannya sebagai seorang guru TK. Keripik bawang ini dibuat tidak secara rutin, melainkan hanya pada waktu-waktu tertentu, yaitu saat perayaan lebaran dan apabila ada pesanan dari pelanggan. Dalam proses produksinya, Ibu Eno hanya menawarkan satu varian rasa keripik bawang, yaitu rasa original, yang menjadi pilihan utama bagi para pelanggan. 

Meskipun produksi dilakukan secara tidak menentu, kualitas dan keaslian rasa original tetap menjadi fokus utama, mencerminkan dedikasi Ibu Eno dalam menjaga cita rasa yang konsisten pada setiap batch keripik yang dihasilkan. 

Pembuatan cemilan ini terdapat beberapa proses yang harus dilakukan mulai dari pemotongan bahan-bahan serta pencampuran berbagai macam bahan untuk pembuatan adonan, apabila adonan sudah dipotong tibalah waktu untuk penggorengan, tunggu sekitar 10 menit sampai warna keripik berubah menjadi agak kekuning-kuningan.

Ketua Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) Kelompok 1 Universitas Djuanda, Mursidi Haryadi, mengungkapkan harapannya bahwa kunjungan ini akan menjadi langkah awal yang positif untuk memperluas pengalaman serta memperkuat jaringan relasi bagi mahasiswa.